Saturday, June 2, 2007

CORETAN PERTAMA

Sore hari sejak semuanya jelas. Aku mulai biasa terduduk lemas di atas singgasana pengharapan. Terpaku dalam mimpi-mimpi tentang kehidupan. Menyesali keharuan yang tak kunjung mendekat. Menjauh. Atau bahkan menetap menghinggap.

Ketika senja menampak. Ketika segenap manusia menyantap karunia tuhannya yang tiada tara. Aku masih terbiasa memandang kesengsaraan yang belum juga pergi. Melihat segala kenyataan dengan kepicikan yang teramat jelas. Keraguan menyeruak datang. Teramat dalam.

Hari ini masih terpaku dalam kesendirian. Bermain dengan nyamuk. Ditemani sebatang rokok pemberian. Dan bermalam dengan kegerahan.

Ketika malam minggu mengumbarkan keangkuhan yang sengit. Ketika Jakarta di kala malam masih juga panas. Ketika semuanya masih membayangkan mimpi-mimpi semu tentang keabadian cinta. Persahabatan. Kasih sayang. Kesetiaan. Kecemburuan. Sunyi itu tetap ada dan terus menghinggap memperkosa jiwa.

Apa ada kesendirian yang bereinkarnasi keramaian. Dengan segala hirukpikuk keberisikan. Dengan keceriaan yang terkesan menarik. Dengan kecemasan yang hilang ditelan kerasnya Jakarta. Kotamu adalah bayang-bayang kemunafikan!

Akankah semua ini abadi?

2004

No comments: