Wednesday, June 6, 2007

CORETAN KEENAMBELAS

Adalah cerita yang turun temurun terjadi dan terus diceritakan. Baginda raja tidak melulu harus berbuat benar. Cacat baginda raja harus selamanya ditutupi. Dayang istana harus patuh dan menuruti semua kemauan baginda raja. Entah itu kesepakatan atau tidak, yang jelas itulah yang terus menerus terjadi. Faktanya memang jelas, bahwa penguasa memang penindas bagi yang dikuasainya. Goblok!!! Hukuman seberat apapun akan mudah dijatuhkan jika baginda raja menghendakinya. Intrik sekasar apapun akan mudah diciptakan jika baginda raja tidak menyukai sesuatu. Jangankan memecat, membunuh pun akan dengan mudah dilakukan baginda raja jika dia berkehendak. Kata-katanya adalah hukum yang pasti, yang seolah-olah itu semua meluncur dari mulut sang pencipta. Lalu terdengarlah lolongan ketidakpuasan yang menggidikkan bulu roma. Mereka yang tidak punya kuasa apa-apa hanya terdiam pasrah. Namun ada juga yang mencoba menentangnya, tapi pasti umur si pembangkang itu tidak akan lama. Orang kecil hanya bisa pasrah karena mungkin itulah takdir yang harus diterimanya. Prajurit juga tidak bisa berbuat banyak untuk menyikapinya, hanya patuh dan tunduk. Quran, injil, taurat, zabur, dan semua kitab-kitab suci dari langit hanya menjadi hiasan bagi baginda raja. Risalah-risalah keteladanan sama sekali tidak dihiraukannya. Semuanya membisu!!! Tak ubahnya seonggok pinggan cantik yang harus dipandang dari kejauhan. Untuk melengkapi indahnya semua kemewahan yang terpampang. Vok populi vok dei, suara rakyat adalah suara tuhan. Wahai pencinta abadi, aku hanya melihat engkau menangis di kejauhan. X zona membentang di hadapanmu. Yang terus menggerogoti, yang terus merongrong. Zaman sebentar lagi akan berakhir.


2005

No comments: