Saturday, June 2, 2007

CORETAN KELIMA

Masih dalam suasana kesederhanaan yang kupilih. Entahlah. Aku bosan atau benci terhadap semua yang berbau harta. Tidak cinta.

Aku masih mengingatnya ketika Nietzsche berkata bahwa cinta adalah topeng. Bagiku Nietzsche terlalu mengada-ada memperlakukan sebuah cinta dengan penyamaran. Sangat misterius. Untukku cinta adalah aku. Bersemayam dengan segala ketiadaan.

Dan malam ini, aku seperti sedang ingat ibuku. Aku merasakan tidak ada wanita yang terlalu dekat kecuali dia.

Aku rindu akan kemarahannya. Aku rindu akan kata-katanya yang membuatku selalu termenung. Aku rindu bau wangi mulutnya yang selalu tercium manakala membacakan al Quran untukku. Aku masih terus menginginkan percikan-percikan ludahnya memercik di mukaku ketika mengajari alif ba ta tsa.

Aku tidak menginginkan pujian dari siapa pun kecuali ibu. Itulah yang ingin aku tekankan kepada kalian.

Sudahlah, aku tidak ingin keadaan ini dikotori pikiran-pikiran buruk tentang cinta. Kekayaan. Wanita. Atau segala tetekbengek yang tidak ada hubungannya dengan kebahagiaan. Temanku pernah bilang: Al hayatu bila habibi, Kallaili bila qomari. (Hidup tanpa cinta bagai malam tak berbulan)

Nostalgia dengan segala keceriaan yang pernah terlontar. Ah. Adakah itu tetap menjadi bagian yang tidak terlewatkan dalam kehidupan hina ini? Mungkin. Sekali lagi mungkin. Dan bisa saja menjadi realita yang tidak pernah padam.

Kau saksiku!

2004

No comments: